Shalat dan Sabar sebagai Penolong
Khutbah Pertama:
إِنَّ اْلحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِناَ. مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضَلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَا دِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. الَّلهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّد وَ عَلىَ اٰلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ فَياَعِبَادَ اللهِ. أُصِيْكُمْ وَإَيّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ
Hadirin Sidang Jum’at yang dirahmati Allah…
Pertama khatib berwasiat agar kita semua senantiasa bertakwa kepada Allah SwT dengan sebenar-benarnya takwa. Karena dengan sebenar takwa itu, kita akan bertemu Allah SwT dengan membawa sebaik-baik bekal. Selanjutnya shalawat dan salam semoga senantiasa Allah SwT curahkan kepada junjungan agung kita, teladan umat sepanjang zaman, Rasulullah Muhammad saw, beserta keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang istiqamah di jalan beliau hingga akhir zaman nanti.
Hadirin Sidang Jum’at yang dirahmati Allah…
Dalam menapaki hidup di dunia ini, tentu cobaan, rintangan dan halangan yang terkadang tervisual pada munculnya kesedihan, kebahagiaan dan harapan senantiasa akan kita alami, tidak ada satu manusia pun yang hidup tanpa pernah mengalami posisi sedih dan bahagia. Dimana ada kesedihan kelak nanti akan ada kebahagiaan, dimana ada kesulitan kelak nanti akan ada kemudahan, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Insyirah ayat 6 :
إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
Lalu modal apa yang harus kita miliki agar kita benar-benar menjadi pribadi yang siap dalam menapaki kehidupan dunia yang fana ini. Allah SWT melalui Rasulullah SAW telah memberikan guidance line agar kita benar-benar tidak salah langkah dalam menapaki kehidupan dunia ini. guidance line itu adalah berupa sabar dan shalat.
Sabar dan shalat adalah 2 hal penting, kunci menggapai bahagia dunia dan akhirat bagi hamba Allah yang sedang dalam perjalanan menapaki panas dan kerasnya dunia ini.
Bahkan Allah SWT, menyebut sabar dan shalat dua kali dalam ayat yang sama, ini adalah bukti bagaimana dua hal ini bisa menjadi panduan kita menapaki dunia:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اسۡتَعِيۡنُوۡا بِالصَّبۡرِ وَالصَّلٰوةِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيۡنَ
Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah [2]: 153)
Allah Ta‟ala menerangkan bahwa sebaik-baik sarana yang dapat membantu dalam menjalani berbagai musibah adalah kesabaran dan shalat. Sebagaimana firman Allah Swt.:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 45)
Hadirin Sidang Jum’at yang dirahmati Allah…
Dua ayat di atas menjadi bukti konret, bahwa sabar dan shalat adalah guidance utama seorang mukmin dalam menapaki kehidupan dunia ini.
Sabar sebagai bukti metafisik kita kepada Allah SWT bahwa, semua yang terjadi ini adalah ketetapan Allah dan kita sebagai hambanya hanya perlu bersabar menunggu ketetapan Allah yang selanjutnya, entah itu berupa kebaikan ataupun keburukan, karena sejatinya kita milik Allah dan hanya kepadaNya kita kembali.
Shalat adalah bukti Empirik kita kepada Allah SWT, bahwa apapun yang terjadi di dunia ini, baik itu kebahagiaan ataupun kesukaran, kita tidak pernah melupakan kewajiban kita untuk mengingat Allah SWT.
Ma’asyiral Muslimin, sidang jum’at Rahimakumullah.
Selain posisi sabar dan shalat sebagai 2 hal penting dalam menapaki hidup. Sabar dan shalat juga memiliki 2 fungsi utama :
Pertama, Sabar adalah kunci keberhasilan, Menurut Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin, Allah memerintahkan agar kita meminta pertolongan dalam setiap hal dengan bersabar. Seorang hamba jika bersabar dan menunggu keberhasilan yang Allah berikan maka niscaya masalah yang dihadapinya akan menjadi ringan. Hal ini sebagaimana hadis Nabi SAW :
وَاعْلَمْ أَنَّ النَصْرَ مَعَ الصَّبْر، وَأًنَّ الفَرَجَ مَعَ الْكَرْب، وَأَنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْراً
“Dan ketahuilah, sesungguhnya kemenangan itu beriringan dengan kesabaran. Jalan keluar beriringan dengan kesukaran. Dan sesudah kesulitan itu akan datang kemudahan” (HR. Ahmad, sahih) (Syarh Riyadhus Shalihin).
Menurut al-Qurthubi dalam menafsirkan surat al-Baqarah ayat 45 ini, bahwa sabar mencakup tiga hal; sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT, sabar dalam meninggalkan maksiat, dan sabar dalam menghadapi takdir Allah SWT.
Ma’asyiral Muslimin, sidang jum’at Rahimakumullah
Kedua, Salat adalah sebab pertolongan Allah SWT, Menurut Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin, salat dapat menjadi penolong dalam setiap urusan dunia maupun agama, sebagaimana hadis Nabi SAW :
أَنَّهُ كَانَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرُ فَزَع إِلَى الصَّلاَةِ
“Bahwa Rasulullah SAW apabila mengalami sesuatu masalah serius, beliau segera melakukan salat” (HR. Abu Daud, hasan).
Ma’asyiral Muslimin, sidang jum’at Rahimakumullah
Dalam Syarh Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi Shalat merupakan benteng jitu menghalau perbuatan buruk (keji dan munkar), shalat merupakan hubungan transenden antara hamba dan Allah SWT, sehingga apa yang dikeluhkan hamba, insyallah didengar olah Allah SWT, dan disitulah pertolongan Allah SWT datang.
Menurut al-Qurthubi, dalam menafsirkan surat al-Baqarah ayat 45, bahwa shalat yang utama itu adalah shalat yang dikerjakan dengan menghadirkan hati, bukan hanya sekedar gerakan shalat pada umumnya.
Semoga sabar dan shalat ini bisa menjadi kekuatan motivasi kita untuk menapaki kehidupan dunia ini sesuai dengan arahan Allah SWT dan Rasulullah SAW sehingga orientasi bahagia dunia akhirat bisa kita raih. Aamiin.
Wallahu A’lam bisshawab.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فىِ اْلقُرأنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الاٰيَاتِ وَالذِّكْرَ اْلحَكِيْمِ، وَ تَقَبَّلَ مِنيِّ وَ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الَسمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ، وَاْلعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلاَ عُدْوَانَ إِلَّا عَلىَ الظَّالِمِيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، الملِكُ اْلحَقُّ اْلُمبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اْلَمبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالمِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ
فَيَاأَيُّهاَالْإِخْوَانُ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Akhirnya marilah kita berdo’a dengan khusyu’ kepada Allah SWT, dan berharap agar do’a kita dikabulkan.
اَلَّلهُمَ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ، اَلأَحْيَاِء مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ، فَيَاقَاضِيَ اْلحَاجَاتِ.اَلَّلهُمَ إِنَّانَسْأَلُكَ اْلهُدَى وَالتُّقَى وَاْلعَفَافَ وَاْلغِنىَ.
رَبَّناَ هَبْ لَناَ مِنْ أَزْوَاجِناَ وَذُرَّيَّاتِناَ قُرَّةً أَعْيُنٍ وَاجْعَلْناَ لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَاماً. رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَناَ وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ اْلوَهَّابُ.
رَبَّناَاٰتِناَ فِي الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِى اْلأٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعَزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلىَ اْلمُرْسَلِيْنَ، وَاْلحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
أقم الصلاة